Kamis, 26 September 2019

KULIT



Kulit menutupi tubuh dengan sempurna dan merupakan lanjutan dari membran yang melapisi orifisum tubuh. Kulit menutupi struktur yang berada di bawahnya dari cedera dan serangan mikroba. Kulit mengandung ujung saraf sensoris (somatik) nyeri, suhu, dan sentuhan. Selain itu, kulit terlibat dalam regulasi suhu tubuh.
Kulit merupakan organ terbesar di tubuh dan memiliki area permukaan sekitar 1,5-2 m2 pada orang dewasa serta mengandung kelenjar, rambut, dan kuku. Terdapat dua lapisan utama, yaitu epidermis dan dermis. Antara kulit dan struktur. Terdapat dua lapisan lemak subkutan.


Merupakan lapisan kulit yang paling superfisial dan terdiri atas epitelium skuamosa berkeratin dan berlapis, yang memiliki ketebalan bervariasi di setiap bagian tubuh. Kulit yang paling tebal adalah bagian telapak tangan dan kaki. Tidak ada pembuluh darah atau ujung saraf pada epidermis, yang memberikan oksigen dan nutrien, serta dialiri limfe.
Terdapat beberapa lapisan sel di epidermis yang memanjang dari lapisan germinatif hingga permukaan stratum korneum (lapisan tanduk yang tebal). Sel-sel pada permukaan datar merupakan sel tipis, tidak berinti, sel mati, atau skuames, di mana sitoplasma digantikan oleh protein serat yakni keratin. Sel-sel ini secara konstan mengalami gesekan dan mengalami perubahan bertahap saat sel ini berkembang menuju permukaan. Penggantian total epidermis berlangsung sekitar sebulan. Pemeliharaan epidermis yang sehat bergantung pda tiga proses sebagai berikut.
1.      Deskuamasi (peluruhan) sel berkeratin dari permukaan.
2.      Keratinisasi sel yang efektif mendekati dari permukaan
3.      Pembelahan sel yang terus-menerus di lapisan lebih dalam dengan sel baru yang terbentuk yang terdorong ke permukaan

Rambut, sekresi dari kelenjar sebasea, dan duktus kelenjar keringat harus melalui epidermis untuk mencapai permukaan.
Permukaan epidermis yang dampak menonjol oleh tonjolan sel di dermis disebut papila. Pola tonjolan ini berbeda pada setiap individu. Tonjolan ke bawah lapisan germinatif antara papila di yakini membantu memberi nutrisi bagi sel epidermis dan menstabilkan 2 lapisan, serta mencegah kerusakan akibat gaya pencukuran. Lepuh (blister) terjadi saat trauma menyebabkan terpisahnya dermis dan epidermis serta cairan serosa yang berada diantara dua lapisan tersebut.

Warna kulit dipengaruhi oleh berbagai faktor berikut ini:
1.      Melanin, suatu pigmen gelap dari tirosin (asam amino) dan disekresi oleh melanosit di lapisan germinatif, diabsorpsi oleh sel epitelium yang mengelilingi. Jumlahnya ditentukan secara genetik dan bervariasi antara bagian tubuh yang berbeda, yang berasal dari etnik yang sama dan antar-etnik. Jumlah melanosit cukup konstan sehingga perbedaan warna bergantung pada jumlah melanin yang di sekresi. Melanin melindungi kulit dari efek cahaya matahari yang berbahaya. Pemajanan terhadap cahaya matahari meningkatkan sintesis melanin.
2.      Persentase saturasi hemoglobin dan jumlah darah yang beredar di dermis menyebabkan kulit berwarna putih tampak kemerahan
3.      Kadar pigmen empedu yang berlebihan di darah dan karotin di lemak subkutan menyebabkan kulit berwarna kekuningan.

Bersifat elastik dan keras. Dermis disusun oleh jaringan ikat dan matriks mengandung serat kolagen yang bertautan dengan serat elastik. Ruptur serat elastik terjadi saat kulit terlalu meregang, menyebabkan striae yang permanen atau strech mark (tanda sisa regangan). Tanda ini dapat ditemukan pada orang hamil dan obesitas. Serat kolagen mengikat air dan menyebabkan kulit memiliki daya rentang, tetapi kemampuan ini menurun seiring usia, keriput terjadi. Fibroblas, sel mast, dan makrofag merupakan sel utama yang ditemukan di dermis. Di lapisan terdalam yang mendasari, terdapat jaringan ikat longgar dan beragam jumlah jaringan adiposa (lemak). Struktur di dalam dermis meliputi :
1.      Pembuluh darah
2.      Pembuluh limfe
3.      Ujung saraf sensoris (somatik)
4.      Kelenjar keringat dan duktus
5.      Rambut, otot pili arektor, dan kelenjar sebasea

Arteriol membentuk suatu jaringan halus disertai cabang kapiler yang memperdarahi kelenjar keringat, kelenjar sebasea, folikel rambut, dan dermis. Epidermis tidak memiliki pembuluh darah. Epidermis mendapat nutrien dan oksigen dari cairan interstisial yang berasal dari pembuluh darah yang ada di papila dermis.

Pembuluh limfe membentuk jaringan di dermis

reseptor sensoris (ujungsaraf khusus) yang peka terhadap sentuhan, suhu, tekanan, dan nyeri tersebar luas dermis. Stimulus yang datang mengaktifkan jenis reseptor sensoris yang berbeda. Kulit merupakan organ sensoris yang penting di mana individu menerima informasi mengenai lingkungan mereka. Impuls saraf yang dibangkitkan di reseptor sensoris di dermis, dihantarkan ke medula spinalis oleh saraf sensoris (kutaneus somatik), kemudian ke area sensoris di serebrum di mana sensasi dipersepsikan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar